Selasa, 15 Mei 2012

Japan Airlines 123 (JA8119) - 1985

JAPAN AIRLINES 123 adalah sebuah penerbangan rutin domestik Jepang yang pada 12 Agustus 1985 jatuh di gunung Takamagahara, Ueno, Jepang, kecelakaan ini menewaskan 520 penumpangnya dari 524 penumpang (509 penumpang, dan 15 awak) . Terdapat 4 orang selamat dari kecelakaan terburuk yang melibatkan 1 pesawat, dalam sejarah aviasi.

SEJARAH PESAWAT

JA8119 pada tahun 1982
Pesawat yang digunakan dalam penerbangan ini adalah Boeing 747-146SR (Short-Range) dengan registrasi JA8119. B747 varian ini khusus, dengan jarak yang pendek namun kapasitas yang banyak (cocok dengan Jepang karena penduduknya banyak dan lebih suka berpergian dengan pesawat terbang). Pesawat ini dibuat pada tahun 1974, dan telah mencapai 25030 jam terbang sebelum jatuh pada penerbangan 123.

KRONOLOGIS PENERBANGAN

Rute Pesawaat Naas Tersebut
Pesawat lepas landas dari landasan 6L Tokyo Haneda Airport pukul 1800 waktu setempat. Setelah 12 menit terbang, Rear Pressure Bulkhead di ekor pesawat sobek dan menyebabkan dekompresi pada kabin pesawat, ,menghancurkan beberapa jalur hydraulic, dan foto amatir yang tidak sengaja mengambil foto JAL 123 menunjukan bahwa ekor pesawat juga patah.
Foto Amatir Yang Tidak Sengaja Mengambil Gambar JAL 123

Pilot pun merubah kode transponder mereka menjadi squawk 7700 (berarti pesawat berada dalam situasi darurat). dan ATC memberikan arah untuk mereka kembali ke Bandara Haneda di Tokyo, dan ATC dari pusat pertahanan militer Amerika, Yokota juga memberikan bantuan dengan meminjamkan Landas Pacu Yokota untuk pendaratan darurat.

Ilustrasi Komputer Ketika Pesawat Kehilangan Ekornya
Pesawat naas itu telah kehilangan seluruh bagian ekornya, dan juga kehilangan semua Sistem Hydraulics, sehingga pesawat tidak bisa dikendalikan, dan mengalami Phugoid Cycle (Pesawat naik dan turun dengan tidak teratur). Pilot juga mencoba untuk mengendalikan pesawat dengan memainkan throttle Mesin Jet pesawat, tetapi ini juga gagal. Pesawat yang mulai melenceng keluar dari jalurnya dan secara tidak teratur berbelok kesana kemari, dan turun ke ketinggian dibawah 7000 kaki, dan berputar putar di sekitar pegunungan Gunma, hingga akhirnya pesawat terbalik dan jatuh di gunung Takahamagama dengan ketinggian 5121 kaki.

EVAKUASI

Pilot, Kopilot, dan Flight Engineer JAL 123
Pada saat pesawat jatuh di gunung, Penumpang yang selamat mengatakan bahwa sebenarnya banyak yang selamat, tetapi karena penyelamatan dan evakuasi yang lama, maka penumpang yang terluka parah tidak dapat diselamatkan. Penumpang yang berhasil diselamatkan adalah 4 orang perempuan yang duduk di bagian belakang pesawat.

Sebenarnya militer Amerika yang berada di Yokota telah menawarkan bantuan penyelamatan untuk JAL 123 ini, tetapi ditolak oleh pihak Jepang. Dengan alasan pihak Jepang dapat melakukan penyelamatan sendiri dan bahkan menyuruh pihak militer Amerika untuk tidak memasuki area kecelakaan tersebut. 
Pihak medis menemukan bahwa beberapa penumpang ditemukan selamat dari kecelakaan tetapi meninggal karena shock, dan lain-lain.

INVESTIGASI

Diagram Tentang Perbaikan Bulkhead 
Pesawat pernah mengalami perbaikan di bagian Rear Pressure Bulkhead di bagian ekor, karena pada tahun 1978 pesawat mengalami Tailstrike di Osaka dan merusak Rear Pressure Bulkhead tersebut. Japan Airlines memanggil Boeing untuk memperbaiki kerusakan tersebut, tetapi ternyata perbaikan tersebut tidak dilakukan dengan benar. Karena salah pemasangan baut di bulkhead tersebut sehingga menyebabkan Rear Pressure Bulkhead tersebut tidak kuat, dan akhirnya pecah pada saat Penerbangan 123. Sehingga saat Bulkhead tersebut sobek menghancurkan pipa-pipa Hydraulic dan Vertical Stabilizer pesawat, yang berada di bagian ekor pesawat, dengan hancurnya pipa Hydraulic tersebut, maka pesawat tersebut tidak dapat dikendalikan.

Rear Pressure Bulkhead Boeing 747
Setelah kecelakaan JAL 123, reputasi Japan Airlines rusak, dan penumpang udara menyusut drastis. (mereka lebih memilih maskapai ANA (All Nippon Airways) dibanding Japan Airlines.) dan teknisi yang bekerja di Haneda membetulkan kerusakan bulkhead tersebut bunuh diri, karena merasa sangat bersalah. dan juga presiden Japan Airlines mundur dari jabatanya. JAL membayar sebesar 780 juta yen kepada korban kecelakaan tersebut.


Selasa, 01 Mei 2012

American Airlines 96 (N103AA) - 1972

AMERICAN AIRLINES 96 adalah penerbangan dari dengan rute Los Angeles - New York dengan transit di Detroit dan Buffalo, yang pada 12 Juni 1972 mengalami lepasnya pintu kargo di dekat Windsor, Ontario, Kanada. Insiden ini sering juga disebut Windsor Incident (Insiden Windsor), dalam insiden ini tidak terdapat korban jiwa diantara 67 penumpang dan awaknya (56 penumpang dan 11 awak)

SEJARAH PESAWAT

N103AA 5 tahun setelah insiden tersebut (1977)

Pesawat yang digunakan adalah McDonnell Douglas DC-10-10 pesawat ini adalah pesawat baru, dan merupakan buatan ke 5 semenjak diproduksi, dengan Registrasi N103AA, pada saat insiden terjadi pesawat ini baru berumur 6 bulan.

KRONOLOGIS PENERBANGAN

Ilustrasi Komputer Pada Saat Pintu Kargo Lepas
AA 96 lepas landas dari Bandara Detroit pada 19:20 waktu lokal, penerbangan ini membawa 67 penumpang, (sebagian besar penumpang telah turun di bandara detroit). AA 96 akan mendarat lagi di bandara Buffalo, sebelum akhinya terbang ke bandara LaGuardia, New York.

Pada pukul 19:25, pada ketinggian 11750 kaki terjadi dekompresi di kabin dan kokpit pesawat. Pilot pertama kali berpikir bahwa pesawatnya mungkin telah menabrak sesuatu. Disaat yang sama, pedal kendali ekor (Rudder) langsung berbelok penuh ke kiri, dan mesin Jet pesawat tersebut langsung turun ke posisi Idle. Captain Bryce McCormick, Pilot pesawat tersebut langsung mengambil kontrol pesawat secara manual dan mencoba untuk mengembalikan tenaga mesin Jet pesawat tersebut. Pilot berhasil mengembalikan tenaga mesin di Sayap ( mesin no.1 dan no.3) sedangkan yang di ekor (mesin no.2) tidak merespon. Dan pilot pun mengirim sinyal Darurat kepada ATC.

Lepasnya pintu kargo menyebabkan lantai diatasnya runtuh, dan memacetkan kendali ke ekor pesawat dan mesin no.2. Tetapi untungnya tidak memutuskan jaringan Hydraulics sehingga pilot masih bisa menggunakan sebagian dari kendali pesawat. 

Akhirnya pada pukul 19:44, AA 96 kembali ke Bandara Detroit untuk melakukan pendaratan darurat.

EVAKUASI

Seluruh penumpang dalam pesawat selamat dalam insiden tersebut, mereka yang selamat juga mengatakan bahwa kartu petunjuk untuk keadaan darurat berguna dalam membantu penumpang untuk mencari pintu keluar terdekat. Dari 346 penumpang pesawat, hanya beberapa yang mengalami luka ringan.

INVESTIGASI

Foto Pintu Kargo sesaat serelah insiden tersebut

NTSB menemukan beberapa kursi, Peti Jenazah(yang dibawa di kargo), dan pintu kargo belakang di dekat Windsor, Ontario, Kanada. NTSB menduga bahwa penyebab lepasnya pintu kargo adalah bom. Tetapi pernyataan ini salah karena tidak cukup bukti. Begitu juga dengan dugaan bahwa AA 96 menabrak sesuatu, ini juga ditolak karena tidak cukup bukti.

Akhirnya setelah mereka menyelediki pintu kargo tersebut, mereka menemukan bahwa pintu kargo tidak terkunci dengan sempurna. Mereka juga mendapat pengakuan dari pengatur bagasi, bahwa pintu terkadang susah untuk ditutup dan dikunci.

Dan NTSB menemukan bahwa desain dan sistem kunci pintu kargo DC-10 bermasalah dan perlu diperbaiki  .
Tetapi 2 tahun setelah insiden tersebut Turkish Airlines 981, jatuh dengan masalah yang sama. Hal ini disebabkan karena McDonnell Douglas tidak membetulkan pintu tersebut.

N103AA pada tahun 2000